Ketika itulah engkau akan mendapat kerugian yang sebenar-benar kerugian.
Engkau akan sibuk dengan sesibuk-sibuk urusan namun itu takkan sedikitpun bernilai. Engkau akan sedih dengan sesedih-sedih perasaan namun itu takkan sedikitpun bernilai. Engkau akan letih dengan seletih-letih badan, namun itu takkan sedikitpun bernilai. Engkau akan hancur dengan sehancur-hancurnya kehidupan, namun itu takkan sedikitpun bernilai. Maka ketika itu hidupmu atau matimu takkan sedikitpun akan bernilai. Maka menjadilah engkau budak dunia dengan urusan yang tiada ada hentinya, namun itu sia-sia. Maka menjadilah engkau manusia yang paling berduka di dunia, namun itu sia-sia. Maka menjadilah engkau orang yang paling lelah di dunia, namun itu sia-sia. Maka menjadilah engkau manusia yang paling hancur hidupnya di dunia, namun itu sia-sia. Karena sesungguh-sungguh sebuah nilai dari diri dan hidupmu adalah ketika Allah SWT engkau jadikan sebagai tujuan. Ketika engkau sibuk dengan berbagai urusan, engkau tetapkan karena Allah engkau melakukan. Ketika engkau bersedih, sedihmu adalah karena engkau berduka karena dirimu dan orang-orang disekitarmu tiak jua taat padaNya dan kerap bermaksiat padaNya. Ketika engkau letih, engkau letih karena membela agamaNya. Ketika engkau hancur, engkau hancur di jalanNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentar anda disini